Kejati Aceh Ajak Pelajar Melek Hukum dan Perangi Korupsi
Terlebih dalam upaya penegakan hukum humanis dan pemberantasan korupsi.
Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Aceh, Muhibuddin, SH.MH mengajak pelajar untuk terus menggalakkan budaya anti korupsi dalam kehidupan kesehariannya, di sekolah maupun keluarga.
Pasalnya, korupsi telah menjadi masalah serius dan menjadi ancaman terhadap prinsip-prinsip demokrasi.
Kejaksaan Tinggi Aceh terpanggil memberikan edukasi terhadap para pelajar di seluruh daerah Provinsi Aceh lewat seleksi Duta Pelajar Sadar Hukum.
Pengajaran secara dini untuk pelajar agar memiliki karakter, berintegritas, bersikap jujur dan menolak korupsi. Mengambil tempat di Grand Nanggroe Hotel, Banda Aceh, Selasa 9 Desember 2024, Kejati Aceh bersama Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Aceh menggelar Seleksi Duta Pelajar Sadar Hukum Aceh.
Peserta merupakan siswa dari sejumlah sekolah menengah atas dari Kabupaten/Kota se Aceh.
Bertepatan dengan Hari Anti Korupsi Sedunia (Harkodia), maka Pemilihan Duta Pelajar Sadar Hukum tahun 2024 ini mengusung tema “Bersama Melawan Korupsi Untuk Indonesia Maju” ,” ujar Wakajati Aceh Muhibuddin dalam sambutannya.
Pemilhan Duta Pelajar Sadar Hukum merupakan tindak lanjut kerjasama dengan Dinas Pendidikan Aceh yang sudah berjalan selama 10 tahun.
“Biasanya dilaksanakan bulan Desember,kerena di Desember merupakan moment memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia (Harkodia)”, kata Wakajati Aceh.
Muhibuddin menegaskan bahwa program ini bertujuan menciptakan generasi muda yang memiliki benteng moral dan kesadaran hukum yang tinggi.
“Kegiatan ini adalah upaya kolaboratif antara Kejati Aceh dan Dinas Pendidikan
Aceh yang telah berlangsung selama beberapa tahun. Harapan kami, program ini terus berkesinambungan sehingga generasi muda Aceh dapat memahami hukum lebih dini,” ujar Muhibuddin.
Dia berharap para duta pelajar ini mampu menyebarkan kesadaran hukum di kalangan teman-temannya di sekolah dan
masyarakat.
“Mereka adalah agen perubahan. Kesadaran hukum yang mereka miliki akan menginspirasi anak-anak lain, menciptakan generasi muda Aceh yang lebih baik,” harap Muhibuddin.
Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Aceh Marthunis, seluruh Asisten pada Kejati Aceh, pejabat struktural pada Dinas Pendidikan Aceh, perwakilan dari PGRI, serta para kasi Intel se-Aceh yang mendampingi para duta dari masing-masing kabupaten/kota.