Plt Sekda Aceh: Profesi Guru adalah Tugas Mulia


BANDA ACEH
– Pilihan menjadi guru adalah sebuah tugas dan profesi mulia. Dimana pun ditugaskan, para guru yang melaksanakan pengabdian akan selalu dikenang sebagai pahlawan karena sumbangsih dan dedikasi para guru yang sangat tinggi bagi upaya mencerdaskan dan memajukan bangsa.


Hal tersebut disampaikan oleh Plt Sekretaris Daerah Aceh Muhammad Diwarsyah, saat membacakan pidato Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, pada Upacara Peringatan Hari Guru Nasional dan Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di halaman Kantor Gubernur Aceh, Kamis (5/12/2024).


“Saya mengucapkan selamat Hari Guru Nasional 25 November 2024 untuk para guru di seluruh tanah air, baik yang mendidik di kota-kota besar, satuan pendidikan yang ternama, maupun mereka yang mengabdi di pelosok desa, di satuan pendidikan dengan fasilitas, sarana prasarana pendidikan yang terbatas, ala kadarnya. Semuanya merupakan tugas mulia mencerdaskan dan memajukan bangsa,” ujar Diwarsyah.


Diwarsyah mengungkapkan, peringatan Hari Guru tahun ini mengangkat tema ‘Guru Hebat Indonesia Kuat.’ Tema tersebut memiliki tiga makna, yaitu penegasan tentang arti dan kedudukan penting para guru.


Sesuai Undang-undang Guru dan Dosen Nomor 14/2005, guru adalah pendidik profesional yang bertugas mengajar, mendidik, membimbing dan menilai hasil belajar para murid.


Selanjutnya, sambung Diwarsyah, guru tidak hanya berperan sebagai agen pembelajaran, tetapi juga agen peradaban. Para guru berperan mendidik para murid sehingga memiliki kecerdasan, keterampilan dan karakter yang mulia.


Dan terakhir, guru menentukan kualitas sumber daya manusia, generasi bangsa yang melanjutkan perjuangan dan bertanggung jawab memajukan bangsa dan negara.


“Guru yang hebat menentukan kualitas pembelajaran, kualitas lulusan dan kualitas sumber daya manusia. Sejalan dengan visi pendidikan bermutu untuk semua, Kemendikdasmen terus berusaha meningkatkan kualitas para guru melalui tiga program prioritas,” ungkap Plt Sekda Aceh.


Ketiga program prioritas tersebut adalah pemenuhan kualifikasi guru. Diwarsyah mengungkapkan, saat ini terdapat ratusan ribu guru yang belum berpendidikan Diploma IV atau Strata 1. Secara bertahap, kementerian berusaha memberikan kesempatan bagi para guru untuk dapat melanjutkan studi ke jenjang pendidikan D-IV/S-1.


Berikutnya adalah upaya peningkatan kompetensi guru yang tidak hanya terbatas pada kompetensi akademik, pedagogik, moral dan sosial tetapi juga kewirausahaan dan kepemimpinan melalui berbagai pelatihan.


Dalam rangka memperkuat pendidikan karakter dan akhlak mulia, kementerian mulai memberikan pelatihan bimbingan konseling dan pendidikan nilai bagi guru kelas dan guru bidang studi.


“Terakhir, kementerian terus berusaha meningkatkan kesejahteraan guru melalui sertifikasi baik guru ASN, PNS dan PPPK maupun Non ASN. Dengan peningkatan kesejahteraan, para guru diharapkan dapat meningkatkan dedikasi dan kualitas pembelajaran,” kata Diwarsyah.


Plt Sekda menambahkan, saat ini Kementerian terus berusaha menjamin keamanan para guru agar dapat bekerja dengan tenang dan terbebas dari segala bentuk intimidasi dan tindakan kekerasan oleh siapapun. Guru juga tidak seharusnya melakukan tindakan kekerasan dalam bentuk apapun.


“Terkait dengan pelindungan guru, Kemendikdasmen akan menandatangani nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama dengan Kepolisian Negara Rapublik Indonesia, yang di dalamnya memuat kesepakatan agar masalah-masalah kekerasan dalam pendidikan di selesaikan secara damai dan kekeluargaan atau Restorative Justice, sehingga guru tidak menjadi terpidana. Sekali lagi, saya mengucapkan Selamat Hari Guru Nasional 2024; Guru Hebat, Indonesia Kuat,” pungkas Diwarsyah.


Pada Upacara tersebut, Plt Sekda Aceh didampingi Kepala Dinas Pendidikan Aceh Marthunis, menyerahkan penghargaan kepada Guru dan Tenaga Pendidik Berprestasi Tahun 2024.