Said Didu Sebut Jokowi Anak Emas Lippo Group: Memilih Ketemu Mantan Dibanding Presiden Prabowo
Jakarta - Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan keluarga konglomerat Lippo Group menuai perhatian dari mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu. Ia menyoroti hubungan antara pemerintahan Jokowi dengan proyek Meikarta yang penuh polemik.
Said Didu menyebut pada periode pertama pemerintahan Jokowi, Lippo Group mendapat keistimewaan melalui proyek Meikarta yang disinergikan dengan kereta cepat Jakarta-Bandung. Namun, proyek Meikarta saat ini penuh masalah, termasuk pengembalian dana warga yang belum selesai.
“Lippo adalah 'anak emas' rezim Jokowi periode I dengan memberikan keistimewaan proyek Meikarta. Sampai saat ini masih banyak rakyat yang uangnya belum kembali atau bahkan sudah hilang,” tulis Said Didu di akun media sosialnya.
Ia juga menyinggung peran sejumlah menteri, seperti Zulkifli Hasan, dalam memuluskan pemasaran Meikarta. Menurutnya, saat itu Meikarta belum masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), sehingga tidak memiliki status istimewa secara hukum.
Said Didu menduga pertemuan keluarga pendiri Lippo Group dengan Jokowi di Solo baru-baru ini berkaitan dengan tanggung jawab terkait kerugian Meikarta. Ia menyebut kemungkinan Mochtar Riady meminta pertanggungjawaban Jokowi untuk diteruskan kepada Gibran Rakabuming Raka dan Prabowo Subianto.
“Pimpinan Lippo meminta tanggung jawab ke Jokowi atas kerugian Meikarta untuk dititipkan ke Gibran dan Prabowo,” ungkap Said Didu.
Analisis lainnya dari Said Didu adalah bahwa keluarga Lippo meminta klarifikasi atas berbagai kebijakan yang dianggap tidak sesuai selama ini.
“Meminta tanggung jawab Jokowi atas kebohongan kebijakan selama ini,” tambahnya.
Ia juga mempertanyakan pilihan Lippo Group yang lebih memilih bertemu Jokowi, yang kini berstatus mantan presiden, dibandingkan bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto.
“Sepertinya hal itu terjadi karena pimpinan Lippo memilih ketemu mantan Presiden dibandingkan Presiden Prabowo,” ujar Said Didu.
Sebelumnya, Jokowi memamerkan pertemuannya dengan keluarga besar Lippo Group, termasuk Mochtar Riady, James Riady, dan John Riady, melalui akun Instagram pribadinya. Jokowi menyebut pertemuan ini berlangsung di kediamannya di Solo.
Sebagai catatan, Lippo Group adalah salah satu bisnis besar yang berpengaruh di Asia Pasifik, dengan fokus pada sektor properti dan kesehatan. Perusahaan ini dikenal berhasil bertahan dari krisis keuangan pada 1997.(*)