Nilai Sebuah Janji
Di sebuah desa kecil, ada seorang tukang kayu bernama Raka. Suatu hari, ia berjanji pada anaknya untuk membuatkan layang-layang. Namun karena sibuk, ia terus menundanya.
Hingga suatu sore, anaknya duduk termenung.
“Ayah selalu bilang akan membuatkan, tapi tak pernah jadi,” katanya pelan.
Raka tersentak. Baginya, janji itu kecil, tapi bagi anaknya, itu adalah bukti cinta dan kepercayaan. Malam itu juga, ia membuat layang-layang terbaik yang pernah ada.
Dari situ, Raka belajar: bukan soal besar atau kecilnya janji, tapi bagaimana menepatinya. Karena bagi orang lain, mungkin itu berarti segalanya.
"Janji bukan soal seberapa besar, tapi seberapa tulus untuk ditepati."